Senin, 08 April 2013

Turis Korea paling suka wisata seks




Korea Selatan duduk di posisi teratas konsumen postitusi di Asia Tenggara, jauh di atas turis Jepang dan Cina. Demikian kesimpulan penelitian yang dilakukan oleh Korean Institute of Criminology yang melakukan survei di 'surga' pelacuran Asia Tenggara di Vietnam, Thailand, Kamboja, dan Filipina. Studi ini juga disandingkan dengan laporan PBB dan dokumen lain yang relevan, termasuk wawancara dengan pekerja sosial setempat dan catatan penangkapan di kantor polisi setempat.

Menurut, pekerja sosial KIC di negara-negara itu, wisatawan Korea terbesar dalam hal frekuensi kunjungan mereka ke lokalisasi pelacuran. Tidak ada data untuk mendukung klaim tersebut, namun penghitungan acak menunjukkan wisatawan Korea yang paling banyak terlihat di lokalisasi-lokalisasi itu. 

Di Filipina, misalnya, sebanyak 920.000 warga Korea mengunjungi lokalisasi prostitusi pada tahun 2011, membuat mereka kelompok terbesar pengunjung asing ke tempat itu. Di Kamboja, 340.000 pengunjung Korea mamadati lokalisasi pelacuran selama periode yang sama. Di Vietnam, wisatawan Korea membentuk kelompok terbesar kedua setelah Cina.

Pada tahun 2010, Badan Obat-obatan dan Kriminal PBB mencatat dalam laporannya bahwa pria Korea adalah klien utama pelacur anak di Kamboja, Thailand, dan Vietnam. Laporan tahunan Departemen Luar Negeri AS tentang perdagangan manusia juga menunjukkan pria Korea sebagai klien utama pelacur anak di Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik. Laporan ini menambahkan, sampai saat ini pemerintah Korea belum menindak pelanggar atau berusaha untuk menekan tren ini.

Survei oleh lembaga lain sebelumnya menyatakan wisatawan Korea berusia 20-an dan 30-an terpikat untuk membeli paket wisata di internet karena melibatkan prostitusi. Sementara mereka yang berusia 40-an dan 50-an didekati oleh agen perjalanan.


Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar