Senin, 22 April 2013

Sekilas Sejarah Hari Bumi


Hari ini, 22 April 2013, berjuta-juta manusia di dunia merayakan hari bumi. Dicanangkan oleh seorang Senator Amerika Serikat dan pengajar lingkungan hidup Gaylord Nelson, hari bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network). 
Gagasan tentang peringatan Hari Bumi mulai disampaikan oleh Gaylord Nelson sejak tahun 1969. Saat itu Gaylord Nelson memandang perlunya isu-isu lingkungan hidup untuk masuk dalam kurikulum resmi perguruan tinggi. Gagasan ini kemudian mendapat dukungan luas. 


Dukungan ini mencapai puncaknya pada tanggal 22 April 1970. Saat itu sejarah mencatat jutaan orang turun ke jalan, berdemonstrasi dan memadati Fifth Avenue di New York untuk mengecam para perusak bumi. Majalah TIME memperkirakan bahwa sekitar 20 juta manusia turun ke jalan pada 22 April 1970.


Moment ini kemudian menjadi tonggak sejarah diperingatinya sebagai Hari Bumi yang pertama kali. Tanggal 22 April juga bertepatan dengan musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) sekaligus musim gugur di belahan bumi selatan. Sejak itu, pada tanggal 22 April setiap tahunnya Hari Bumi (Earth Day) diperingati.

Hari bumi diperingati untuk meningkatkan kesadaran manusia untuk lebih termotivasi untuk menjagabumi. Ada apa dengan bumi saat ini?

Sebuah studi baru menemukan bahwa kondisi bumi saat ini mencapai keadaan terpanas, setelah terbentuk selama 11.300 tahun silam.

Dilaporkan The Guardian, Sabtu (9/3/2013) bahwa para ilmuwan di Hawaii, Mauna Loa Observatorium telah mengukur peningkatan kadar CO2 dalam atmosfer, namun alat tersebut menunjukkan kemungkinan untuk menjaga kenaikan suhu di bawah 2 derajat celcius itu sangatlah sulit.

Hasil penelitian lain yang diterbitkan dalam Science pada Kamis lalu, juga menunjukkan suhu permukaan global sampai dengan 1500 tahun terakhir telah memperingatkan bahwa pemanasan global seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.Sekertaris Jenderal Iklim Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Christiana Figueres, menyatakan bahwa perubahan temperatur global yang mengejutkan ini mendesak manusia di dunia untuk bertindak cepat.

“Ini merupakan bukti bahwa manusia telah mengalami pemudaran kesadaran untuk menjaga kestabilan kenaikan suhu ..,” terang Figueres.

Melalui hari bumi ini, diharapkan seluruh manusia dapat kembali sadar untuk menjaga kestabilan bumi, dengan menghindari hal-hal yang dapat memicu kenaikan suhu bumi. Tentusaja bukan hanya sebatas menjaga suhu saja, namun melakukan usaha agar kelestarian bumi tetap terjaga.








Sumber
wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar