Jumat, 05 April 2013

Badan Kelewat Bau, Gadis Ini 24 Kali Dipulangkan oleh Sekolahnya


Punya badan yang bau memang tidak menyenangkan sebab pasti dijauhi orang-orang di sekelilingnya. Itulah yang dialami seorang gadis kecil berusia 8 tahun di Tennesse, AS. Saking baunya, bocah ini sudah 24 kali dipulangkan sekolahnya dengan alasan berbau busuk.

Bocah yang kini duduk di kelas 2 SD ini sudah beberapa kali diskors pada bulan Oktober lalu, lalu diskors 2 kali pada bulan Desember, diskors sekali pada bulan Februari dan sekali lagi pada bulan Maret ini. Padahal sang ibu, Krystal Hensely, mengatakan puterinya rajin mandi setiap hari.


                                  Krystal Hensely (Foto Counsel and Heal)

Ny Hensley tak habis pikir, apa yang membuat pihak sekolah berkali-kali menyuruh puterinya pulang. Menurut pemberitahuan pihak sekolah, siswa lain dan para guru mengeluh bahwa puteri Ny Hensley bau sehingga mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Mereka hanya mengatakan sebabnya karena bau busuk. Dia mandi setiap hari, tetapi mereka bertanya kapan terakhir kali dia mandi dan dia tidak ingat. Dia sudah ke dokter dan itu bukan masalah medis. Mereka memulangkannya setidaknya sebulan sekali. Anda pergi ke sekolah untuk belajar, bukan untuk dikirim pulang," terang Ny Hensley kesal seperti dikutip dari Counsel and Heal, Jumat (5/4/2013).

Mendapat pemberitahuan dari sekolah, Ny Hensley sudah berupaya mengatasi bau busuk yang katanya mengganggu tersebut. Namun surat pemberitahuan dari pihak sekolah menyatakan bahwa masalah tersebut belum terselesaikan sehingga siswa lain dan guru kembali mengeluh.

Pihak sekolah mengatakan, bau bocah tersebut 'mengganggu program sekolah' dan memperingatkan bahwa dia akan terus dipulangkan jika 'langkah-langkah perbaikan' tidak diambil. Pejabat dinas pendidikan setempat, Ron Dykes, mengatakan bahwa siswa hanya boleh dipulangkan dalam situasi ekstrim, misalnya jika keluarga menolak menerapkan kebersihan dengan baik.

"Dalam kasus tersebut, ini sangat ekstrim dan jujur, baunya begitu kuat serta sangat mengganggu bagi anak-anak lain dan orang dewasa. Jadi program yang mengikat rumah seperti ini akan tetap diterapkan atau siswa akan dilarang sementara untuk bersekolah sampai keluarga mematuhi," kata Dykes.




Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar