Sembilan tahun bekerja sebagai perempuan penghibur, kini seorang perempuan asal Inggris memulai karirnya sebagai konselor perkawinan. Pengalaman tidur dengan hampir 1.000 laki-laki menjadi bekal untuk menyelamatkan pernikahan kliennya.
Siapa yang mengira jika konselor perkawinan yang telah menerbitkan sebuah buku berjudul The Girlfriend Experience adalah mantan seorang perempuan penghibur? Rebecca Dakin, perempuan berusia 37 tahun ini bekerja sebagai perempuan penghibur selama 9 tahun hingga akhirnya ia berhenti dan memulai karir sebagai Relationship and Sex & Intimacy Expert sekitar 3 tahun lalu.
Rebecca mengaku selama 9 tahun bekerja sebagai perempuan penghibur, ia telah tidur bersama hampir 1.000 orang laki-laki. Rebecca mulai bekerja sebagai perempuan penghibur ketika ia berusia 25 tahun. Gagal menyelesaikan kuliah, putus asa bekerja dengan bayaran kecil, dan Rebecca pun berpikir bahwa menjual diri adalah jalan satu-satunya yang bisa ia tempuh untuk mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Rebecca pun mengatakan semuanya pada orangtuanya. Bahkan, orangtuanya mengantar Rebecca saat ia akan menemui klien pertamanya.
“Saya mengatakan apa yang ingin saya lakukan orangtua saya. Mereka kecewa dan putus asa menghadapi saya namun mereka tidak bisa melakukan apa-apa karena menganggap saya telah dewasa,” ujar Rebecca pada sebuah media.
Dari sekian banyak pengalamannya tidur dengan laki-laki, Rebecca mengaku bahwa klien yang paling ia sukai adalah seorang lelaki berusia 70 tahun. “Ia adalah seorang pengusaha London yang bisa menghabiskan ribuan poundsterling untuk membelikan perhiasan dan baju untuk saya. Sebenarnya saya dan lelaki itu jarang berhubungan intim, dia hanya perlu teman karena istrinya menolak tidur seranjang dengannya dengan alasan ia selalu mendengkur setiap tidur,” Rebecca bercerita.
Akhirnya, setelah 9 tahun berpetualang dari satu lelaki ke lelaki lain, Rebecca bertekad untuk berhenti dan ia yakin ada pekerjaan lain yang bisa menghasilkan uang selain menjual diri. Rebecca pun menjadikan pengalamannya sebagai perempuan penghibur sebagai modal utama untuk memulai karir sebagai penasihat pernikahan. Karena, menurut Rebecca sekitar 60% kliennya adalah lelaki yang telah berkeluarga atau memiliki pasangan dengan alasan tidak mendapatkan kepuasan seksual di rumah.
“Saya hanya ingin membantu orang mempertahankan hubungan mereka. Pengetahuan yang saya miliki datang dari pengalaman saya. Sekitar 60% klien saya sudah berumah tangga dan ini tentunya memberikan saya pengalaman dan sudut pandang berbeda tentang ‘cara kerja dan apa yang diinginkan oleh laki-laki’. Bertahun-tahun saya mendengarkan para lelaki itu bercerita tentang penyebab kegagalan hubungan mereka dan mengapa mereka akhirnya tidur dengan perempuan lain. Memang ada berbagai alasan seorang laki-laki selingkuh dengan perempuan lain, tapi tentu ada satu alasan yang menjadi alasan paling umum,” Rebecca menjelaskan.
Kini, Rebecca telah menjalani profesi sebagai konsultan perkawinan sekitar 3 tahun. Kamu harus merogoh kocek sekitar Rp2.000.000,-/ jam atau Rp11.200.000,-/ sesi jika ingin melakukan konsultasi dengan penulis buku Why Husbands Stray. Rebecca mengatakan kehidupan seksual adalah faktor umum yang membuat lelaki mencari perempuan lain.
“Berbeda dengan perempuan yang bisa memisahkan cinta dan seks, laki-laki adalah makhluk seksual. Kebanyakan laki-laki yang tidur dengan saya mengatakan bahwa mereka masih mencintai kekasih dan istri mereka, mereka mencari perempuan lain hanya untuk memenuhi kebutuhan yang tidak bisa mereka dapatkan dari pasangan mereka. Mayoritas dari mereka merasa tidak diinginkan dan ditolak saat pasangan mereka menolak untuk berhubungan seksual. Jadi, ketika pasanganmu tidak mengeluh saat kalian sudah tidak berhubungan seksual dalam waktu cukup lama, itu artinya kamu harus berhati-hati,” perempuan yang mengaku terinspirasi oleh tokoh Vivian dalam Pretty Woman menjelaskan.
Sembilan tahun tidur dengan berbagai macam lelaki pun mengajari Rebecca untuk berpikir sebagai lelaki. Karena itulah Rebecca tidak sepenuhnya menyalahkan para lelaki yang berselingkuh dengan perempuan lain. Rebecca mengatakan bahwa umumnya para lelaki mengatakan rasa ketidakpuasan mereka pada pasangan, namun sayang pasangan mereka tidak memberikan respon positif. Dan inilah yang menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan.
“Apa yang membuat saya mencintai pekerjaan saya saat ini? Karena saya bisa menyelamatkan banyak hubungan dari perselingkuhan. Bahkan, saya bisa mencegah terjadinya perselingkuhan,” ujar mantan karyawan travel agent ini. Bagaimana pendapatmu tentang teori perselingkuhan dalam pernikahan yang diutarakan oleh Rebecca?