Kamis, 28 Maret 2013

ANEH: Pernikahan dengan benda mati

Di dunia ini Anda mungkin sering sudah sering mendengar beberapa kisah pernikahan aneh antara manusia dengan hewan, mayat atau lainnya. Kali ini, terdapat beberapa orang yang telah menikah dengan benda mati. Aneh tapi nyata. Menikahi benda mati juga disebut sebagai kelainan objectophilia. Pelakunya menganggap objek mati sama seperti manusia yang bisa dinikahi. Saat Anda mengagumi benda tertentu, menganggapnya spesial, tergila-gila, hingga merasa jatuh cinta terhadap benda tersebut, bisa jadi Anda adalah seorang  Objectum-Sexual (OS), seperti orang-orang dibawah ini:

Pernikahan dengan Menara Eiffel


Erika Eiffel, LaBrie née, adalah orang yang paling terkenal telah menikah dengan benda mati.  Pada tahun 2007, setelah pacaran tiga tahun, Erika akhirnya menikah dengan Menara Eiffel.  Hari ini ia tetap menikah dengan bahagia, dan sejak itu membuat sebagian besar dari ketenarannya dengan mendirikan komunitas web bagi orang lain yang merasa jatuh cintapada benda mati.  Disebut sebagai objectum-seksualitas, atau objectophilia, salah satu kejiwaan yang berarti keinginan emosional dan sering diucapkan romantis menuju pengembangan hubungan yang signifikan dengan benda mati tertentu .  Erika Eiffel, sebagaimana layaknya pasangan, merasa keterikatan emosional dengan Menara Eiffel.  Mrs Eiffel sebelumnya telah menjalin hubungan dengan busur ia digunakan untuk bersaing di panahan, yang disebut Lance.

Pernikahan dengan Truk

Photobucket
Maria Griffin dari San Bernadino, California, selama bertahun-tahun ketika dia tidak pernah merasa terangsang oleh orang lain.  Dia mengklaim telah memiliki orgasme pertamanya sambil berpikir tentang  truk Chrysler Building.  Seiring waktu dia merasa ada  perasaan terhadap kendaraan, Truk Ford pada khususnya.  Tidak lagi mau kasih sayang palsu dari seorang pria, dia membeli Ford dan menikah dengannya dalam upacara pernikahan yang dilakukan oleh seorang teman.  Setelah pernikahan, pasangan yang menikah pergi berbulan madu ke tempat perkemahan.  Menurut Maria, kehidupan seks mereka sehat dan aktif.

Pernikahan dengan Tembok Berlin

Photobucket

Eija-Riitta Berliner Mauer-(nama maksudnya Tembok Berlin di Jerman) adalah orang pertama yang secara terbuka berbicara tentang cintanya pada benda mati.  Nyonya Berliner Mauer-yang menciptakan objectum seksualitas panjang.  Dia pertama kali jatuh cinta dengan Tembok Berlin ketika ia melihat Tembok itu di televisi selagi anak-anak.  Selama bertahun-tahun ia mengunjungi tembok beberapa kali, dan pada tahun 1979 ia menikahi tembok Berlin.
Karena pengamanan ketat di dinding, dia tidak mampu mengekspresikan cintanya fisik untuk dinding, tetapi akan kembali sesering mungkin.  Namun ketika tahun 1989 tembok Berlin diruntuhkan, ketika semua orang bersuka cita karena hilangnya tembok penghalang, ‘sang istri’ Eija Riitta histeris namun tak dapat berbuat apa-apa. Setelah ‘kematian suaminya’, Eija Riitta pun jatuh cinta lagi dengan kekasih barunya, pagar kebun.


Menikah dengan Bantal


Lee Jin-gyu menikah dengan jenis bantal disebut dakimakura, yang biasa kita kenal dengan guling.  The dakimakura – sering dicetak dengan gambar anime – digunakan di tempat tidur untuk dipeluk saat tidur.  Bantal Lee dihiasi dengan gambar karakter favoritnya, Fate Testarossa, yang berasal dari serial anime Magical Lyrical Nanoha Gadis.  Setelah menghabiskan jangka waktu yang lama dengan Miss Testarossa, membawanya ke restoran dan taman hiburan, ia memutuskan untuk menikahinya.  Upacara berlangsung pada tahun 2008, dan dilakukan dalam gaya tradisional.



Sumber

FOTO: Ekspresi menyedihkan bocah korban kawin paksa


Jurnalis Cynthia Gorney dan fotografer Stephanie Sinclair, yang bekerja dalam proyek National Geographic, berhasil membongkar praktik mengejutkan tentang pernikahan bocah-bocah cilik. Cynthia Gorney dan Stephanie Sinclair terbang ke Yaman dan Rajasthan (India) untuk melakukan investigasi tersebut.

Inilah ekspresi ketakutan dan kesedihan para bocah pengantin ketika harus menghadapi kenyataan pahit: kawin paksa.


Tahani (pink) berusia enam tahun ketika dia menikah dengan Majed (25).
Dia berpose bersama Ghada (hijau), teman sekelasnya dulu, yang juga menjadi pengantin bocah



Rajani (kanan), bocah usia lima tahun, terlihat bingung ketika mendapati dirinya dikawinkan dengan seorang lelaki yang juga bocah usia 10 tahun.




Surita, remaja usia 16 tahun, menangis tak berdaya ketika akan ditemukan dengan calon suaminya untuk dinikahkan. Pernikahan payung sudah menjadi tradisi di desa di Nepal tempat Surita tinggal.




Rajani, bocah usia lima tahun, dibangunkan dari tidur lelapnya untuk menjalani pernikahan 'tersembunyi' pada malam hari. Tatapan Rajani terlihat kosong dan sedih ketika sang paman menggendongnya ke prosesi pernikahan.




Sumber
mesothelioma-lawyers19.blogspot.com

Tana Toraja: ritual pemakaman yang paling rumit di dunia



Ada berbagai upacara adat di Tana Toraja, salah satunya adalah Rambu Solo, upacara pemakaman leluhur yang telah meninggal beberapa tahun sebelumnya. Acaranya terdiri dari Sapu Randanan, dan Tombi Saratu’. Selain itu, dikenal juga upacara Ma’nene’ dan upacara Rambu Tuka’.


Upacara Rambu Tuka’ dan Rambu Solo’ diiringi dengan seni tari dan musik khas Toraja selama berhari-hari. Rambu Tuka’ adalah upacara memasuki rumah adat baru yang disebut Tongkonan atau rumah yang selesai direnovasi satu kali dalam 50 atau 60 tahun. Upacara ini dikenal juga dengan nama Ma’Bua’, Meroek, atau Mangrara Banua Sura’.

Sementara itu, Rambu Solo’ sepintas seperti pesta besar. Padahal, merupakan prosesi pemakaman. Dalam adat Tana Toraja, keluarga yang ditinggal wajib menggelar pesta sebagai tanda penghormatan terakhir kepada yang telah meninggal. Orang yang meninggal dianggap sebagai orang sakit sehingga harus dirawat dan diperlakukan layaknya orang hidup, seperti menemaninya, menyediakan makanan, dan minuman, serta rokok atau sirih.
Tidak hanya ritual adat yang dijumpai dalam upacara Rambu Solo’. Berbagai kegiatan budaya menarik pun ikut dipertontonkan, antara lain Mapasilaga Tedong (adu kerbau) dan Sisemba (adu kaki).

Rambu Solo’ akan semakin meriah jika yang meninggal adalah keturunan raja atau orang kaya. Jumlah kerbau dan babi yang disembelih menjadi ukuran tingkat kekayaan dan derajat mereka saat masih hidup. Di Rantepao, Anda bisa menyaksikan upacara Rambu Solo yang meriah.

Pembangunan makan bagi keluarga yang meninggal dan penyelenggaraan Rambu Solo’ biasanya menelan dana ratusa juta rupiah hingga miliaran. Tak heran, karena banyak sekali ritual adat yang harus mereka jalankan dalam prosesi pemakaman tersebut.

Salah satu Rambu Solo’ yang besar, berlangsung hingga tujuh hari lamanya. Yang seperti itu disebut Dipapitung Bongi. Hewan yang harus dipotong saja tak kurang dari 150 ekor, yang terdiri dari kerbau dan babi. Dagingnya akan mereka bagikan kepada penduduk desa sekitar yang membantu proses Rambu Solo’.

Upacara yang menyedot perhatian turis asing dan wisatawan lokal adalah adu kerbau atau yang biasa disebut Mapasilaga Tedong. Sebelum diadu, dilakukan parade kerbau terlebih dahulu. Kerbau adalah hewan yang dianggap suci bagi suku Toraja. Yang bule atau albino harganya akan sangat mahal, mencapai ratusan juta rupiah. Ada pula kerbau yang memiliki bercak-bercak hitam di punggung yang disebut salepo dan hitam di punggung (lontong boke).


Prosesi pemotongan kerbau ala Toraja, Ma’tinggoro tedong adalah kegiatan selanjutnya, yaitu menebas kerbau dengan parang dan hanya dengan sekali tebas. Semakin sore, pesta adu kerbau semakin ramai karena yang diadu adalah kerbau jantan yang sudah memiliki pengalaman berkelahi puluhan kali.


Rambu Solo’ mencerminkan kehidupan masyarakat Tana Toraja yang suka gotong-royong, tolong-menolong, kekeluargaan, memiliki strata sosial, dan menghormati orang tua. Mengenai adu kerbau, ia mengakui di satu sisi menjadi daya tarik pariwisata, namun di sisi lain banyaknya kerbau, terutama kerbau bule (Tedong Bonga), yang dipotong akan mempercepat punahnya kerbau. Apalagi, konon Tedong Bonga termasuk kelompok kerbau lumpur (Bubalus bubalis) yang merupakan spesies yang hanya terdapat di Toraja.

           


Sumber
www.facebook.com

Orang (ter)Kaya yang satu ini BEDA !




Jika kita bercita-cita jadi konglomerat, maka bisa menjadikan Sulaiman Ar-Rajhi ini sebagai model. Beberapa hal penting yang diketahui tentang beliau adalah:

1.Majalah Forbes menyebutkan kakayaannya 7,7 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia, tetapi beliau tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan glamour dan berlebihan.

2.Beliau memulai usaha dari Nol, kehidupan masa kecilnya sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar di masa kanak-kanaknya. Tetapi dengan ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah hingga akhirnya beliau dan saudaranya memiliki “Kerajaan Bisnis Raksasa” di KSA dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi; Bank syariah terbesar di Dunia yang ATM nya tersebar menjamur dan cabangnya terdapat nyaris di semua distrik KSA.

3.Sangat-sangat dermawan, memiliki Yayasan Amal “raksasa” yang menyalurkan donasinya ke berbagai Negara –sebelum dilarang pasca 11 septmber 2002- sulit menghitung waqaf beliau dan jumlah masjid yang telah dibangunnya, serta donasinya untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.

4.Tidak meletakkan kekayaan di hatinya, Bahkan di masa tuanya kini beliau telah membagi sekitar 6,7 trilyun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga diibaratkan hanya memilih “pakaian yang melekat di badan” dan asset bisnis yang

dikelola para professional yang hasilnya untuk amal sosial dakwah Islam. Lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal.

5.Dari tetangga dan orang yang tinggal di lingkungannya disampaikan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu termasuk orang-orang yang datang paling awal ke masjid untuk sholat 5 waktu berjamaah, sehingga jika muadzin masjid telat sedikit maka sang konglomeratlah yang adzan. Bandingkan dengan konglomerat (saat ini) lainnya !!

6.Diantara masjid yang dibangunnya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah, masjid ini terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Bisa menampung 18 ribu jamaah sholat, terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, Auditorium untuk seminar dan ceramah agama, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku, tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian Islam, menyediakan air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dsb. Dan saat sholat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk sholat jum’at orang asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa,termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja… bahasa Indonesia..

Semoga Allah Ta’ala merahmati beliau, menerima amalnya, mengampuni kesalahan dan dosanya dan kita semua. 




Sumber

Rabu, 27 Maret 2013

Wanita perobek mulut, urban legend di Jepang



Jika Anda sedang berlibur di Jepang, maka waspadalah jika berada di jalan sendirian. Bisa saja Anda akan bertemu sosok wanita dengan wajah menyeramkan. Cerita ini bukan isapan jempol belaka, bahkan menjadi urband legend yang populer di Jepang.

The Slit Mouth Woman atau yang dikenal dengan Kuchisake Onna merupakan sosok wanita cantik dengan penampakan yang bisa membuat Anda menjerit ketakutan. Mulutnya lebar karena disobek pisau hingga ke telinga. Konon, kisah ini bermula ketika dahulu kala ada seorang gadis yang menikah dengan samurai. Samurai itu sangat pencemburu dan kasar. Hingga pada suatu hari si gadis ketahuan berselingkuh. Akibatnya si samurai murka lalu mengambil pedang dan merobek mulut si gadis dari telinga kiri sampai ke kanan. "Dengan keadaan seperti ini, siapa yang akan mengatakan kau cantik," kata si samurai tersebut.

Pada awal 70-an cerita tentang wanita mulut sobek mulai menjadi buah bibir masyarakat Jepang dan membuat panik. Seorang wanita misterius yang menutupi bagian bawah wajahnya dengan masker kerap muncul di malam hari. Umumnya menyerang anak-anak. Dia akan meminta siapapun yang bertemunya dan menanyakan "Apakah aku cantik?" . Jika masih menggunakan masker mungkin Anda bisa menjawabnya cantik. Setelah itu dia membuka maskernya dan menanyakan pertanyaan yang sama. "Bagaimana sekarang, apakah aku masih cantik?". Jika menjawab tidak cantik, maka wanita ini akan segera membunuh korban dengan gunting yang panjang.

Lalu, apakah harus menjawab cantik? Ternyata memuji si wanita ini juga tidak akan membuat seseorang selamat. Jika mengatakan cantik, maka Kuchisake Onna akan merobek mulut korban dari telinga kiri ke kanan, dan membuat korban menyerupai dia.

Konon, Satu-satunya cara agar selamat adalah menjawab pertanyaan kedua dengan "kamu terlihat biasa" atau "kamu normal". Ini akan membingungkan Kuchisake Onna, sehingga memberikan waktu korban untuk melarikan diri sementara dia sedang melamun, seperti yang dilansir scaryforkids.

Pada tahun 2007, ada seorang wanita yang menyerang anak-anak. Kemudian, wanita ini tewas akibat tertabrak mobil. Yang mengejutkan, wanita ini mempunyai mulut lebar bekas sobekan seperti yang santer menjadi legenda Jepang.

Selain di Jepang, kisah wanita bermulut sobek ini juga ada di Korea. Di negeri ginseng itu, disebutkan ada wanita bermasker yang suka menyerang anak-anak. Sementara di Amerika mempunyai versi Kuchisake Onna tersendiri. Rumor menyebutkan, ada seorang badut yang muncul di kamar mandi umum dan selalu mendatangi anak-anak sambil menanyakan, "Kau ingin mati atau senyum kebahagiaan?" Jika menjawab senyum kebahagiaan, maka badut akan mengeluarkan pisau dan merobek mulut anak tersebut dari telinga kiri ke kanan. 

Meski legenda tersebut belakangan ini sudah mulai jarang dibicarakan, namun kisah ini tetap menyeramkan bagi masyarakat Jepang. Bahkan legenda itu dijadikan film dengan judul Carved.


Sumber
ter-paling.blogspot.com

Jangan salah, Pink itu warna cowok!


Yup ! Warna pink yang berasal dari kata Pinks, nama bunga dari genus Dianthus, sebenarnya warna maskulin kaum lelaki. Hal tersebut didasarkan teori warna oleh Leon Battista Alberti. Menurutnya, warna pink adalah warna yang sangat keras dan tegas, sangat sesuai dengan pribadi seorang lelaki. 

Sebaliknya, warna biru adalah warna yang terkesan lebih lembut, cantik dan halus sehingga cocok untuk jiwa wanita yang feminim.

Dalam bukunya yang berjudul Pink and Blue : Telling the Girls From the Boys in America - sebuah buku yang berisi penelusuran mengenai sejarah penggunaan warna Pink sebagai warna pria (maskulin), dan Blue sebagai warna wanita (feminim) - Profesor Jo B. Paoletti dari University of Maryland menulis, warna Pink adalah warna yang sangat umum digunakan sebagai pakaian untuk anak-anak di hampir semua panti asuhan Eropa pada abad 18. Sementara di Amerika abad 18 (terutama di era 1818 - 1882), warna-warna cerah seperti Putih, Pink, Biru, dan Ungu adalah warna yang sangat umum dikenakan oleh para pria.

Berdasarkan laporan yang dibuat majalah Times tahun 1927, warna Pink pernah mendominasi semua toko pakaian besar untuk pria di Amerika. Beberapa di antaranya adalah Filene's di Boston, Best & Co di New York City, Halle's di Cleveland, dan Marshall Field di Chicago.

Hingga tahun 1940, warna Pink tetap dikategorikan sebagai warna Pria karena berelasi dengan warna Merah yang keras dan maskulin. Sedangkan warna Biru tetap dikategorikan sebagai warna Wanita karena berelasi dengan warna Kesucian (jika teliti, Anda dapat menemukan lukisan-lukisan Bunda Maria yang dibuat di era tersebut mengenakan pakaian Putih - Biru sebagai simbol "suci" dan "bersih").

Tahun 1950an bisa dikatakan sebagai Era Pink bagi pria. Semua hal yang berhubungan dengan warna tersebut adalah simbol maskulin dan jantan. Tidak heran di masa itu mobil Cadillac berwarna Pink (Pink Cadillac) menjadi mobil yang paling banyak diminati kaum adam.

Di era 1960an, mulai terjadi pergeseran di mana warna Pink dianggap sebagai warna Feminim dan warna Biru sebagai warna Maskulin. Tidak jelas bagaimana dan kapan pastinya perubahan itu terjadi, namun banyak orang menduga kalau perubahan itu terjadi setelah Nazi menggunakan lambang Segitiga Merah Muda (Pink Triangles) dalam Kamp Konsentrasi mereka untuk menandakan tempat penahanan kaum gay. Sahabat anehdidunia.com hingga hari ini, lambang tersebut masih digunakan untuk menyebut kaum gay, lesbian, dan biseks. Lambang tersebut disebut juga sebagai "Lambang Kebanggaan" (The sign of pride).

Sumber lain menyebutkan, pergeseran itu disebabkan adanya penelitian dari para ahli warna yang mengatakan bahwa warna Pink mengandung energi sensual, penuh gairah, lembut, dan menggoda, sehingga sangat cocok untuk kaum Feminim. Sejak saat itulah (hingga hari ini), warna Pink kemudian mulai diasosiasikan sebagai Warna Feminim, sedangkan warna Biru adalah Warna Maskulin.

Walau demikian, masih banyak negara yang masih menggunakan Warna Pink sebagai Warna Maskulin. Di Jepang, Bunga Sakura yang mekar dan berwarna pink merupakan perwujudan dari Ksatria Muda yang maju berperang demi meraih tujuan hidupnya sebagai seorang Samurai Sejati. Sementara itu, kota Jaipur (India) dikenal sebagai "Kota Merah Muda" (The Pink City) karena hampir semua tempat wisatanya menggunakan warna Pink sebagai warna utama. Demikian juga Kota Marrakesh (Maroko) yang dikenal dengan nama "Rose City" karena memiliki banyak gedung berwarna Salmon-Pink.


Di Korea, kaum lelaki dapat memakai warna pink dengan sangat percaya diri. Begitu pula dengan salah satu club sepakbola terkenal saat ini, juventus. Salah satu warna baju seragam club Italia ini adalah warna pink. Warna yang cukup berbeda dari warna pemain sepakbola lainnya.



Sumber